Minggu, 13 Maret 2022

Bab33 My Crazy Boss - Novel Romantis

 

Bab33 My Crazy Boss - Novel Romantis

 Aku juga ingin

 


Jino, apa kau akan melakukan hal itu juga padaku?! 

Hanya itu kata-kata yang terlintas dipikiran gadis ini, ketika Jino dengan segala tingkah lakunya berusaha menahan tubuh mungil Marlyna dari pangkuannya. Mereka terus diam dalam posisi yang meresahkan beberapa menit sampai akhirnya Jino pun menarik gadis ini ke sofa yang dia duduki. Menatapnya dengan tajam sampai tidak berkedip sedikit pun, wajah putih nan mulus itu membuat lelaki terhipnotis. Seketika pikiran liarnya ingin sekali merasakan kehangatan seorang wanita. 

"Hey apa yang kau lihat Jino?!" tanya Marlyna. 

Satu kecupan manis mendarat dibibir seksi Marlyna, dia kaget sampai refleks memukul dada kekar itu dengan tangan mungilnya. Jino pun ikut melotot, dia juga tidak sadar sudah mencium gadis di hadapannya. Apa mereka gila?! 

"Ma--afkan aku!" ucap Jino gugup. 

Marlyna menyentil bibir itu cukup keras. "Nakal, berani sekali kau menciumku tanpa ijin!" 

"Aku hanya mengikuti naluri tubuhku, maaf." ucap Jino menyesal. 

"Kalau begitu singkirkan tanganmu Jino! aku ingin mengganti pakaianku terlebih dulu." ucap Marlyna sembari melepaskan dekapan Jino. 

"Ah iya." 

Jino melepaskan lengannya, dia terus menatap tubuh Marlyna yang berjalan jauh meninggalkan dia di ruangan tengah itu. Kesadarannya memang sedikit terganggu saat ini karena seteguk alkohol yang dia minum sebelum gadis itu meminta untuk menjemputnya. Tapi ini bukan tentang mabuk, melainkan perasaan normalnya sebagai seorang lelaki. Siapa yang tidak akan berfikiran kotor jika berada dalam satu rumah sepi dengan seorang gadis cantik? itu sangat mustahil. 

Tubuh kekar itu berdiri dari tempatnya berada, melangkah mengikuti jalan yang dilewati Marlyna tadi. Mencari keberadaan gadis yang sudah membangkitkan gairahnya itu. Mata Jino sangat jeli melihat setiap sudut ruangan yang tidak terlalu luas ini. 

Dimana dia? batin Jino resah. 

Lelaki itu menatap sebuah ruangan yang terbuka, mengintipnya sedikit dari balik pintu. Dia melihat Marlyna tengah melepaskan pakaian yang menempel di tubuhnya satu persatu, meninggalkan sebuah celana dalam berwarna pink dengan bra yang selaras. Tubuhnya begitu seksi dengan lekukan yang mirip dengan gitar spanyol. Tapi pinggang itu masih terlihat ramping walau dengan bokong dan dada yang cukup besar. 

Jino menelan ludahnya kasar, ini adalah pertama kali dia melihat seorang wanita hampir telanjang. Jika bukan di film-film porno, kapan lagi dia melihatnya?! 

Apa yang kau pikirkan Jino?! gadis ini bukan milikmu. Batin Jino. 

Tubuh lelaki tampan ini terasa begitu gelisah, dia berjalan tanpa sadar mengikuti kata hatinya. Membuka pintu ruangan yang ternyata adalah kamar milik Marlyna. Gadis itu terkejut dan langsung menutupi tubuhnya dengan selimut, sementara Jino masih berdiri dengan tatapan yang tajam bagaikan elang. Membidik satu pandangan indah yaitu belahan gundukan besar yang ada dihadapannya. 

"Jino pergilah! kenapa kau kemari astaga?!" ucap Marlyna syok. 

"Aku ingin memilikimu." ucap lelaki itu singkat padat dan jelas. 

"Hah apa katamu?!" tanya Marlyna. 

Jino berjalan semakin cepat, dia menarik selimut yang menutupi tubuh gadis itu. "Kemari sebentar saja Nona." 

Marlyna tidak bisa berkutik ketika Jino mendekap tubuhnya yang mungil dengan sangat erat, mereka saling menempel satu sama lain sampai tidak ada jarak yang menghalangi. Sebuah kecupan liar mendarat sekilas dibibir Marlyna, dia berkomat-kamit karena merasakan bau alkohol yang cukup menyengat. Dari sana gadis ini tersadar jika Jino tengah terpengaruh minuman keras, namun sebenarnya dia 100% dalam keadaan sadar. Hanya saja pikirannya yang sedang terganggu karena kemolekan tubuh Marlyna. 

Jino mengendus bau tubuh gadis dihadapannya dengan penuh sensualitas, tangan kekarnya tak henti menggerayami punggung Marlyna. Wajah tampan itu semakin mendekat, menepis jarak yang hanya tinggal beberapa sentimeter saja. Jino terus mengikuti bisikan iblis yang mengendalikan pikirannya, menikmati setiap detik yang sangat berharga ini dengan penuh kesenangan. 

"Jino kau mesum sekali, arhhh... jangan menjilat disan---" 

Marlyna tidak bisa berkata-kata ketika telinganya dilumat habis oleh Jino, sensani geli bercampur kenikmatan mengalir melewati aliran darahnya. Seluruh tubuh Marlyna begitu panas dan gelisah menerima sentuhan itu, pertahanannya pun hampir menipis sekarang. 

"Jino...." rintih Marlyna pelan. 

Gubrakkk ! 

Jino mendorong Marlyna ke ranjang jelek itu, menindih tubuhnya dengan sempurna kemudian mencium bibirnya dengan paksa. Penolakan terus gadis ini lakukan, namun nafsu Jino lebih di atas segalanya. Dia terpojokkan sampai hampir tidak bisa bernafas, serangan bertubi-tubi itu terus menghajar tiada akhir. 

"Jino!" bentak Marlyna disela-sela ciuman mematikan itu. 

Jino tidak menggubris ucapan gadis yang hampir menangis ini, dia terus melucuti pakaian yang tersisa sampai benar-benar habis. Sampai saking kesalnya Marlyna menampar wajah itu dengan keras dan membuat Jino terdiam menghentikan permainannya. 

"Hentikan! aku tidak suka cara kasarmu!" bentak Marlyna. 

"Kenapa? bukankah kakakku juga melakukan hal yang sama padamu Marlyna?!" tantang Jino dengan smirk iblisnya. 

"Jino jangan mengikuti hal buruk dari kakakmu, kau itu berbeda dengannya. Sekarang menyingkir dari tubuhku!" perintah Marlyna. 

Gadis ini mencoba untuk kabur, namun Jino malah menahannya semakin kuat dan kasar. Dia tidak suka jika Marlyna mulai membicarakan sang kakak, karena itu sangat menggangu pikirannya. 

"Jika kakakku bisa melakukan hal itu padamu, kenapa aku tidak? hey dengarkan. Bukankah kau lebih menyukaiku daripada dia? katakan!" bentak Jino. 

Marlyna mulai ketakutan, tatapan itu bukanlah Jino yang dia kenal. Rasanya seperti orang lain! apakah dia kesurupan? atau mungkin sesuatu telah merubahnya?! benar-benar berbeda. 

"Jino apa yang kau katakan? aku tidak pernah berbuat macam-macam dengan kakakmu," ucap Marlyna berdusta. 

Jino terkekeh, dia tidak bodoh. Tidak mungkin seorang Andra memperlakukan wanita dengan berbeda jika tidak menidurinya?! gadis ini tidak pandai untuk berbohong. Sekarang apa yang akan dilakukan Jino? tentu saja mengikuti apa yang sudah dilakukan sang kakak pada gadis cantik ini. 

Sebuah ciuman penuh nafsu mendarat dibibir Marlyna, Jino melumatnya dengan cepat dan mematikan. Tangannya berusaha membuka celana pendek yang dia kenakan kemudian melemparnya ke lantai. Gadis itu masih berontak, namun Jino bisa mengatasinya. Sebuah kejadian bersejarah akan kembali terjadi, ketika Marlyna dipaksa untuk melayani nafsu lelaki yang tidak pernah disangka akan melakukan semua ini. 

"Jino jangan!" 

"Marlyna aku jamin kau tidak akan menyesal jika sudah merasakan sentuhan ku, walau ini untuk yang pertama kalinya tapi percayalah aku akan berusaha keras yang terbaik." ucap Jino yang mulai melantur. 

"Hey Jino jangan lakukan itu! kita bisa dalam masalah jika mau melakukannya dengan teledor!" bentak gadis ini murka. 

Jino menggelengkan kepalanya. "Tenang, aku bisa melakukan itu dengan baik sayang, jadi kau tinggal diam saja." bisik Jino dengan suara khasnya. 

Lelaki itu mulai membuka lebar paha mulus milik Marlyna, menggesekkan benda keras miliknya yang sudah menegang sejak tadi. 

Seseorang tolonglah aku....

Penutup Bab33 My Crazy Boss - Novel Romantis

Bab33 telah usai , bagaimana ceritanya ? saya percaya kamu menyukainya dan tidak sabar dengan lanjutan bab selanjutnya.

Disclaimer, ingat membaca website novel ini hanya selingan dan hoby membaca, masih tetap prioritaskan pekerjaan penting dan tentu saja melaksanakan ibadah.

Sekarang silahkan kita lanjut dengan bab selanjutnya dengan click navigasi di bawah

 

BAB SELANJUTNYA
BAB SEBELUMNYA

0 komentar: